SYSTEMA ARTICULARE (ARTHROLOGI)

SYSTEMA ARTICULARE (ARTHROLOGI)
1.      DEFINISI
Berasal dari bahasa yunani arthron yang berarti sendi dan logos yang berati ilmu. Jadi arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka.
2.      KLASIFIKASI
BERDASARKAN STRUKTUR
1.       articulatio fibrosa (syanarthrosis), terdiri atas :
a.       gomphosis, hubungan tonjolan dengan kantong. Contoh persendian gigi dengan alveolus tulangnya
b.      sutura, permukaan tulang yang berhubungan berkelok saling sesuai, tidak ada gerakan. Contoh sutura coronalis pada kepala
c.       syndesmosis, jaringan ikat fibrosa banyak, gerakan sedikit. Contoh syndesmosis tibiofibularis
2.       articulatio cartilaginea, disatukan oleh cartilago hyalin, contoh simpisis pubis
3.       articulatio synovialis (diarthrosis), mempunyai ruang, cairan sinovia, permukaan (facies articularis) ditutupi cartilago hyalin, disatukan oleh capsula articularis atau ligamenta
BERDASARKAN GERAKAN
Articulatio sinovialis dibagi menjadi subklas :
1.      artic. Monoaxialis, jumlah axis 1 buah, contoh : arti trochoidea dan ginglimus
2.      artic. Biaxialis , jumlah axis 2 buah, contoh artic. Ellipsoidea dan sellaris
3.      artic. Triaxialis, jumlah axis 3 buah, contoh : artic. Spheroidea
berdasarkan gerakan yang dapat dilakukan, dibagi menjadi :
a.       articulatio plana, facies articularis melengkung ringan, memungkinkan penggelincirian keberbagai arah atau pemutaran tulang yang satu terhadap tulang yang lain
b.      gynglimus (sendi engsel) : facies articularis berbentuk silinder, kemungkinan gerak dalam satu bidang yaitu flexi dan extensi, contoh artic interphalanges
c.       artic condylaris, punya dua facies artic, gerakan mirip ginglimus, contoh artic genu
d.      artic spheroidea (enarthrosis), facies articularis berbentuk spheris/bulan sabit, gerakan yang mungkin anteflexio, retroflexio, exorotatio, endorotatio, abductio, adductio, sircumductio, contoh : artic humeri
e.       artic ellipsoidea, facies artic berbentuk ellips, contoh radiocarpea
f.       artic sellaris (sendi pelana), facies artic berbentuk pelana, contoh artic carpometacarpalis
g.      artic trochoidea (sendi poros), facies artic seperti cincin, contoh artic radioulnaris
Range of movement (luas gerakan), pada sendi mempunyai variasi individu dan dibatasi oleh adanya :
1.      otot-otot yang bekerja pada sendi
2.      bentuk tulang dan facies articularis
3.      ligamentum dan capsula articularis


4.      struktur/jaringan sekitar sendi

SKELETON HUMANUM (KERANGKA MANUSIA)

SKELETON HUMANUM (KERANGKA MANUSIA)
Terdiri dari :
1.      Cranium (tulang tengkorak)
2.      skeleton trunci (kerangka badan)
3.      cingulum superius (gelang bahu)
4.      skeleton extremitas superior (anggota gerak atas)
5.      cingulum inferius (gelang panggul)
6.      skeleton extremitas inferius (anggota gerak bawah)
CRANIUM
Terdiri atas :
1.      neurocranium (yang meliputi otak)
·          os frontale (dahi)
·          os parietale
·          os temporale (pelipis)
·          os sphenoidale
·          os occipitale (tulang belakang kepala)
·          os ethmoidale
2.      viscerocranium (yang membentuk muka) :
·         os maxillare (rahang atas)
·         os palatinum (langit-langit
·         os nasale (hidung)
·         os lacrimale (air mata)
·         os zygomaticum (pipi)
·         concha nasalis inferior
·         vomer (sekat hidung)
·         os mandibulare (rahang bawah)
SKELETON TRUNCI
Terdiri atas :
1.      columna vertebralis (tulang belakang) :
·         vertebra cervicalis (leher) 7 ruas
·         vertebra thoracalis (punggung) 12 ruas
·         vertebra lumbalis (pinggang) 5 ruas
·         os sacrum 5 ruas
·         os cocygeus (ekor) 3-4 ruas
Lengkung ke ventral lordosis, ke belakang kyphosis, ke lateral skoliosis.
2.      Costa (tulang iga/rusuk), ada yang berbentuk tulang disebut os costae dan ada yang berbentuk tulang rawan atau cartilago costalis, pada manusia berjumlah 12 pasang
3.      os sternum (tulang dada) terdiri dari :
·         manubrium sterni
·         corpus sterni
·         processus xypoideus
CINGULUM SUPERIUS
1.      clavicula (tulang selangka, 1 pasang)
2.      scapula (tulang belikat, 1 pasang)
SKELETON EXTREMITAS SUPERIOR
terdiri dari :
1.      os humerus (lengan atas) 1 pasang
2.      os radius (pengumpil) 1 pasang
3.      os ulna (hasta) 1 pasang
4.      ossa carpalia (pergelangan tangan) 8 pasang
5.      ossa metacarpalia (telapak tangan) 5 pasang
6.      os phalanges (jari tangan)
CINGULUM INFERIUS atau TULANG PELVIS


terdiri dari :
1.      os sacrum
2.      os cocygeus
3.      os coxae, terdiri dari os illium, os ischii, os pubis. rongga yang dibatasi oleh kedua os coxae, sacrum dan cocygeus disebut cavitas(rongga pelvis), cavitas pelvis dibagi oleh linea terminalis menjadi dua bagian :
·         pelvis major disebelah atas
·         pelvis minor disebelah bawah pintu masuk ke dalam pelvis minor disebut aditus pelvis (apertura pelvis superior/pintu atas panggul/PAP), pintu keluar dari pelvis minor disebut exitus pelvis (apertura pelvis inferior/pintu bawah panggul/PBP)
·         Menurut bentuk aditus pelvis, pelvis wanita dapat dibagi menjadi :
a.       pelvis gynecoid, bentuk hampir bulat, tedapat pada 50% wanita
b.       pelvis android, seperti gambaran jantung
c.        pelvis anthropoid, bentuk oval, sempit dan memanjang dengan sumbu panjang ke arah anteroposterior
d.       pelvis platypelloid, bentuk ellips, sumbu panjang ke arah transversal
Perbedaan pelvis wanita dan laki-laki :
1.      arcus pubis pada wanita lebih besar (>90 derajat)
2.      aditus pelvis wanita hampir bulat, laki-laki seperti jantung
3.      alat ossis illi wanita lebih lebar
4.      os sacrum pada wanita lebih pendek, lebar dan kurang melengkung
5.      spina ischiadica wanita tidak menonjol
Pelvimetri (ukuran-ukuran pada pelvis)
1.      conjugata anatomica : jarak antara promontorium dan tepi atas simpisis pubis
2.      conjugata obstetrica (gynaecologica) : jarak antara promontorium dan dinding posterior simpisis pubis
3.      conjugata diagonalis : jarak antara promontorium dan tepi bawah simpisis pubis
4.      diameter transversa : ukuran transversal terbesar pada aditus pelvis
5.      diameter obliqua I : jarak antara artic. Sacroiliaca dexta dan eminentia iliopectineasin
6.      diameter obliqua II : jarak antara artic. Sacroiliaca sin dan eminentia iliopectinea dextra
SKELETON EXTREMITAS INFERIOR


terdiri dari :
1.      os femur (paha) 1 pasang
2.      os patella (lutut) 1 pasang
3.      os tibia (tulang kering) 1 pasang
4.      os fibula (tulang betis) 1 pasang
5.      ossa tarsi (pergelangan kaki) 7 pasang
6.      ossa metatarsi (telapak kaki) 5 pasang

7.      phalanges (tulang jari kaki)

STRUKTUR DAN JARINGAN TULANG



Skeleton terdiri dari 2 bagian yaitu bagian tulang (pars ossea) dan bagian tulang rawan (pars cartilagenosa).
Pars ossea
Berdasarkan bentuk dan ukuran tulang dapat diklasifikasikan menjadi os longum (tulang panjang), os breve (tulang pendek), os planum (tulang pipih), os irregulare (tulang tidak beraturan), dan os pneumaticum (tulang berongga). Os longum mempunyai ukuran panjang melebihi lebar dan tebalnya, misal os humerus dan os femur. Terdiri dari 3 bagian :
1.      diaphysis : bagian batang
2.      epiphysis : bagian ujung, dipisahkan dari diaphysis oleh jaringan cartilago yang disebut discus epiphysialis
3.      metaphysic : bagian diaphysis yang berdekatan dengan epiphysis, memgandung zona pertumbuhan
struktur os longum terdiri atas :
·         periosteum : jaringan pengikat yang melapisi tulang dari sebelah luar
·         endosteum : jaringan pengikat yang melapisi tulang dari sebelah dalam
·         substantia compacta : bagian yang padat
·         susbstantia spongiosa : bagian yang berongga
·         cavitas medullaris : ronga dalam tulang yang berisi medulla ossium rubra dan medulla ossium flava
Os breve, mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal seimbang, contoh os carpi
Os planum, memiliki tebal lebih kecil dari panjang dan lebarnya, misal os costae dan sternum. Os irregulare, punya bentuk tidak beraturan, contoh os coxae dan os sphenoidale
Os pneumaticum, tulang yang dalamnya empunyai rongga dan berisi udara, contoh os frontale dan ethmoidale. Pars cartilaginosa. Cartilago adalah jaringan ikat yang ulet, lenting yang disusun oleh sel-sel dan serabut-serabut dan dikelilingi oleh matrik interseluler serupa gel yang keras. Berdasarkan jenis dan jumlah jaringan ikat penyusun matriksnya cartalago dapat diklasifikasikan menjadi :
1.      cartilago hyaline
2.      cartilago fibrosa
3.      cartilago elastic
4.      cartilago hyalin mempunyai karakteristik sebagai berikut :
·         paling banyak dijumpai
·         matriks jernih, tembus cahaya
·         indeks bias matrik dan kolagen sama
·         dapat dijumpai pada cartilago articularis, costalis, trachea, larynx dan septum nasi
Cartilago fibrosa mempunyai karakteristik :
·         Serabut-serabut yg ada dalam matriks adalah kolagen
·         jumlah matriks lebih sedikit
·         terdapat pada articulatio cartilaginea misal pada artic. Temporomandibularis
Cartilago elastica mempunyai karakteristik :
·         matriks penyusunnya adalah elastic
·         jarang mengalami pengapuran

·         terdapat pada auricula, tuba auditiva, larynx